Senin, 30 Maret 2009

Hidup kayak naik sepeda

Gw teringat dengan perkataan Einstein yang bilang "life is like riding a bicycle. To keep tour balance you must keep moving" setelah gw pikir2 bener juga ya, kalo mau terus seimbang ya harus jalan terus, kalo ga mau jatuh ya harus seimbang. ide itu terlihat simple tetapi sangatlah sulit untuk dijalankan, kriteria seimbang yang seperti apa, agar hidup jalan terus? mau tidak mau akan menjadi relatif. Buat gw hidup seimbang itu ya begini, sedangkan buat orang lain belum tentu sama, bisa saja buat mereka hidup yang seimbang itu ya begitu.

Latar belakang apa yang membuat Enstein mengeluarkan ide seperti itu gw tidak tahu dengan jelas dan pasti. Gw suka dengan kalimatnya mengandung banyak makna. Einstein menggunakan kata "sepeda", kenapa ga "motor" ya-kan lebih cepat jalannya?, setelah gw pikir2 hidup kita bukan seperti motor yang cepat jalannya, tapi sedikit usaha, tinggal gas langsung tancap. Hidup kita justru seperti sepeda, butuh tenaga (usaha) kita untuk menggenjot2 "hidup" kita, Hidup kita bukanlah sesuatu instan, tetapi butuh proses, butuh tenaga, butuh gaya seimbang untuk bisa jalan, butuh latihan juga. Kita tidak akan bisa langsung lancar naik sepeda jika tidak ada proses latihan. awalnya roda empat, lalu roda tiga, pelan-pelan lalu roda dua. Dalam belajar pasti ada jatuhnya. betul dalam hidup ini pasti juga kita pernah jatuh, biarlah itu menjadi proses belajar kita. Semakin kita belajar dari kesalahan dan mau berjuang, semakin lama kita semakin lancar dalam 'bersepeda'

mengenai relatif, yah biarlah relatif, bagaimanapun juga manusia pasti mengerti mana yang seimbang dalam hidupnya, keseimbangan hidupnya akan terbukti dari hidupnya sendiri, sepeda akan jatuh jika berjalan tidak seimbang, sama juga dengan hidup.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar